Awas! Ini Modus Oknum Pinjol Penipu

Terciptanya kini tren gaya hidup memanfaatkan fasilitas pinjol, dan maraknya puluhan pinjol legal yang hilir mudik menawarkan promo pinjaman KTA online-nya via media sosial, dimanfaatkan oleh para fraudsters. Oknum pinjol penipu tumbuh bak jamur di musim penghujan.

Para penipu online ini, menjalankan modus penipuannya secara random. Dan, faktanya tidak sedikit yang ternyata menjadi korban. Karena itulah artikel ini dirancang, sebagai info preventif terhadap modus serupa yang bisa jadi menyasar anda.

5 Ciri Modus Oknum Pinjol Penipu

Perhatikan ciri-ciri modus pinjol penipu yang umum terjadi berikut ini:

1. Meminta Uang Muka

Para fraudsters yang mengaku sebagai staf dari sebuah perusahaan pinjol akan mengirimkan SMS, dan atau WA secara acak kepada calon korbannya; mengaku ditugaskan perusahaan pinjol untuk menghubungi debitur pinjol, dan lalu meminta untuk transfer biaya uang muka (DP) dalam jumlah tertentu, dengan disertai semacam ‘ultimatum’, bahwa jika tidak segera ditransfer, maka pinjaman online yang sudah disetujui tidak akan dicairkan.

FYI, tidak ada biaya DP (Down Payment) dalam proses pencairan pinjaman online! Begitu pula terkait biaya admin (jika ada), tidak akan diminta di muka oleh pihak bank. Jikapun biaya tersebut ada, itu akan menyatu dalam nominal cicilan bulan berjalan.

2. Menggunakan Norek Pribadi

Para oknum yang mengaku sebagai staf pinjol akan menggunakan nomor rekening pribadi sebagai tujuan transfer. Jadi jelas, apabila ada oknum semacam itu yang meminta anda mentransfer biaya apapun, demi lancarnya proses pinjaman online cepat cair limit besar, dengan tujuan transfer norek pribadi, itu pasti ulah oknum pinjol penipu!  

3. Memakai Kontak Tidak Terdaftar

Para oknum pinjol penipu akan memakai kontak yang tidak terdaftar pada perusahaan fintech lending, dan atau bank digital. Dengan kata lain, mereka pasti memakai nomor kontak pribadi, dan alamat media sosial (jika ada) abal-abal, alias palsu.

Jika nomor dan akun kontak semacam itu yang menghubungi anda, sudah pasti itu tindakan fraudsters.

4. Meminta Pengembalian Dana Pinjaman

Modus yang juga dilakukan para oknum pinjol penipu adalah dengan meminta calon korbannya untuk mengembalikan dana pinjaman yang sudah diperoleh oleh pengguna fintech lending. Jumlah yang harus dikembalikan, bahkan harus utuh!

Alasan para fraudsters menyampaikan hal semacam itu, yakni perusahaan sedang melakukan pembaharuan data nasabah, karena itu semua pinjaman yang sudah dicairkan akan ditarik untuk ditinjau kembali.

Ultimatum pun disampaikan, yaitu apabila tidak mengembalikan dana tersebut secara utuh, akan diberikan penalti dalam nilai yang sangat besar, sehingga harus membayar lebih tinggi dari nilai pinjaman Dengan begini, calon korban yang kurang teredukasi dan terliterasi dengan baik soal tata cara pinjaman KTA online, diharapkan menjadi panik, dan akhirnya tertipu.

5. Menawarkan Pekerjaan di Fintech Lending

Modus terakhir, para oknum pinjol penipu menyebar informasi penerimaan karyawan di perusahaan fintech lending, dan atau bank digital yang diakuinya sebagai tempatnya bekerja.

Ujungnya jelas, mereka akan meminta sejumlah uang di bayar di muka, sebagai pemulus jalan memperoleh pekerjaan. Uang tersebut harus ditransfer di norek pribadi si fraudster.

Solusi Terhadap Ulah Oknum Pinjol Penipu

Solusi terhadap modus semacam ini, di antaranya:

1. Jangan Lekas Percaya!

Jangan lekas percaya dan mengikuti apa yang anda tidak pahami. Lakukanlah cek n ricek!

2. Cek dan Bandingkan Nomor Resmi

Cek segala hal yang berhubungan dengan nomor kontak, dan atau norek. Bandingkan dengan nomor dan norek yang asli.

3. Kumpulkan Data si Penipu

Ambil tangkapan layar dari informasi/arahan yang dikirim via SMS, dan atau WA, yang masuk pada smartphone anda. Kumpulkan semua data terkait itu.

4. Rekam Pembicaraan

Usahakan rekam pembicaraan dengan si fraudster apabila sang oknum melakukan panggilan telepon.

5. Hubungi Pinjol Resmi yang Tersangkut

Hubungi pihak perusahaan fintech yang diaku-aku oleh oknum pinjol penipu tersebut, dan serahkan data-data (tangkapan layar, nomor kontak, norek, dll) yang anda peroleh.

Apa yang anda lakukan ini, tidak hanya menghindarkan anda sendiri menjadi korban, tetapi membantu menghindarkan pengguna lain yang masih awam untuk tidak tertipu, dan sebagai upaya menjerat si oknum pinjol penipu.