Pertamini apa itu? Pertamini adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat untuk menyebut penjual bahan bakar minyak (BBM) eceran dalam skala kecil yang menggunakan alat pompa manual, yang disebut dengan dispenser Pertamini. Pertamini BUKAN lembaga penyalur resmi PT Pertamina.
Tidak seperti Pertashop yang legal, Pertamini beroperasi secara ILEGAL. Tidak ada lembaga apapun yang mewadahinya. Tidak ada izin resmi operasi yang dikeluarkan dari lembaga manapun di Indonesia.
Ciri Khas Pertamini
Usaha ini mempunyai ciri khas yang sangat melekat padanya, yaitu:
Usaha Skala Kecil
Pertamini atau Pom Mini, dan beberapa istilah lain, merupakan usaha skala kecil yang biasanya beroperasi di kios-kios/warung kecil, dan atau di pinggir jalan strategis. Apabila berada di pinggir jalan, unit Pertamini tersebut biasanya menggunakan roda pada bagian bawah dispenser-nya, sehingga mudah dipindahkan posisinya.
Alat Sederhana
Pom Mini menggunakan alat pompa manual yang kini banyak perancang dan produsennya. Tempat penyimpanan BBM-nya disebut dengan “dispenser Pertamini”. Beberapa produsen dispenser ini sudah melengkapi dengan sistem argo digital (seperti pada gambar di atas). Kadang, masih ada pemiliknya yang masih menggunakan botol untuk menampung BBM-nya.
Menariknya, dispenser semacam itu dijual bebas oleh marketplace, dengan harga belasan hingga puluhan juta rupiah, tergantung ukuran tangki dan fiturnya.
Tidak Berizin
Tidak memiliki izin resmi dari Pertamina, dan tidak termasuk dalam jaringan distribusi resmi BBM.
Harga Bervariasi
Harga BBM di Pom Mini bisa lebih mahal dari harga di SPBU resmi, dan atau lebih murah. Harga ditentukan sendiri, karena pebisnis ini tidak diatur oleh pemerintah. Harga antar Pom Mini yang satu dengan yang lain pun bisa berbeda meskipun dalam jarak yang berdekatan.
Kualitas BBM Tidak Terjamin
Sumber BBM yang dijual di sini tidak jelas dan kualitasnya tidak terjamin.
Ilegal Tapi Masih Beroperasi
Meskipun ilegal, usaha ini sangat mudah dijumpai, karena beberapa alasan berikut:
Kemudahan Akses
Pertamini lebih gampang diakses, karena berkedudukan di lokasi strategis dibandingkan SPBU resmi. Ini tantangan besar bagi Pertamina.
Harga Bersaing
Meskipun lebih mahal dari SPBU, harga kadang lebih murah dibanding pengecer lain, seperti Pertabotol (penjual BBM eceran dengan menggunakan botol).
Tidak Ada Pengawasan
Tumbuh suburnya usaha ini, karena tidak ada pengawasan ketat. Hingga hari ini, tidak ada kejelasan.
Sampai Kapan Eksis
Masa depan Pertamini bisa jadi masih panjang selama pemerintah seolah tidak menggubrisnya. Apalagi, dalam dunia ekonomi selalu berlaku: Ada permintaan, ada barang. Permintaan BBM ala Pertamini masih tinggi. Dan, masyarakat sekitar merasa terbantu dengan kehadirannya. Warga tidak usah jauh-jauh lagi untuk mendapatkan BBM seliter di SPBU.
Begitu pula dengan para perancang/produsen dispenser, banyak bermunculan dan bertahan. Artinya, ada ekosistem besar yang sudah terbentuk. Ada keuntungan di sini.
Sebenarnya, sepanjang keberadaan usaha kecil ini tidak membahayakan pemilik, pelanggan, dan orang-orang di sekitarnya, itu bagus-bagus saja. Apalagi, mereka telah cukup membantu kebutuhan energi masyarakat kecil.
Namun sayangnya, bisnis ini tidak legal. Akankah yang ilegal ini bertahan? Dan, jika nanti terjadi sesuatu yang membahayakan diri pemilik, pelanggan, dan orang sekitar, siapa yang bertanggung jawab?
Memang, sudah biasa, kalau regulator dan aparat baru akan bertindak ketika telah terjadi sesuatu yang merugikan dalam skala besar, dan atau menjadi viral. Hadeuh…
GIPHY App Key not set. Please check settings