Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1968 sebagai hasil penggabungan dari Permina dan Pertamin; Pertamina memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan energi nasional Indonesia, termasuk eksplorasi, produksi, pengolahan, dan distribusi minyak dan gas bumi (migas), serta mempersiapkan transformasi dan keberlanjutan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Mari kulik lebih jauh tentang jawara BUMN, yang telah membukukan laba sebesar 72 triliun sepanjang 2023. Menjadi yang teratas di antara BUMN lainnya.
Milestone
Berikut tonggak sejarah (milestone) penting, yang dikutip dari situs resminya.
1957
Pada 10 Desember 1957, PT Perusahaan Minyak Nasional (PERMINA) terbentuk. Tanggal ini diperingati sebagai hari lahirnya Pertamina. Pada 1960, PT Permina berubah status menjadi Perusahaan Negara (PN) Permina. Kemudian, PN Permina bergabung dengan PN Pertamin menjadi PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina), pada 20 Agustus 1968.
1971
Selanjutnya, melalui UU No.8 tahun 1971, pemerintah mengatur peran Pertamina untuk menghasilkan dan mengolah migas dari ladang-ladang minyak serta menyediakan kebutuhan bahan bakar dan gas di Indonesia. Kemudian melalui UU No.22 tahun 2001, pemerintah mengubah kedudukan Pertamina, sehingga penyelenggaraan Public Service Obligation (PSO) dilakukan melalui kegiatan usaha.
2003
Berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 tanggal 18 Juni 2003, Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara berubah nama menjadi PT Pertamina (Persero) yang melakukan kegiatan usaha migas pada Sektor Hulu hingga Sektor Hilir. Pada 10 Desember 2005, Pertamina mengubah lambang kuda laut menjadi anak panah dengan warna dasar hijau, biru, dan merah yang merefleksikan unsur dinamis dan kepedulian lingkungan.
2006
Pada 20 Juli 2006, PT Pertamina (Persero) melakukan transformasi fundamental dan usaha Perusahaan. PT Pertamina (Persero) mengubah visi Perusahaan yaitu, “Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia“ pada 10 Desember 2007. Kemudian tahun 2011, Pertamina menyempurnakan visinya, yaitu “Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia“. Melalui RUPSLB tanggal 19 Juli 2012, Pertamina menambah modal ditempatkan/disetor serta memperluas kegiatan usaha Perusahaan.
2015
Pada 14 Desember 2015, Menteri BUMN selaku RUPS menyetujui perubahan Anggaran Dasar Pertamina dalam hal optimalisasi pemanfaatan sumber daya, peningkatan modal ditempatkan dan diambil bagian oleh negara serta perbuatan-perbuatan Direksi yang memerlukan persetujuan tertulis Dewan Komisaris. Perubahan ini telah dinyatakan pada Akta No.10 tanggal 11 Januari 2016, Notaris Lenny Janis Ishak, SH.
2016
Pada 24 November 2016, Menteri BUMN selaku RUPS sesuai dengan SK BUMN No. S-690/MBU/11/2016, menyetujui perubahan Anggaran Dasar Pertamina terkait dengan komposisi Direksi dan Dewan Komisaris, kewenangan atas nama Direktur Utama, pembagian tugas dan wewenang Direksi, kehadiran rapat Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
2018
Tahun 2018, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menjadi Sub Holding Gas Pertamina. Pembentukan Sub Holding Gas ini merupakan transformasi lanjutan dari langkah konsolidasi bisnis gas BUMN, yang menyatukan Pertamina dan PGN, yang juga merupakan salah satu implementasi roadmap pembentukan Holding BUMN Sektor Migas
2020
Pada tanggal 12 Juni 2020, struktur perusahaan Pertamina mengalami transformasi menyusul ditetapkannya Pertamina oleh Pemerintah melalui Kementerian BUMN Republik Indonesia sebagai Holding Company di bidang energi, yang membawahi 6 Subholding, yaitu Upstream Subholding yang dijalankan oleh PT Pertamina Hulu Energi, Gas Subholding yang dijalankan oleh PT Perusahaan Gas Negara, Refinery & Petrochemical Subholding yang dijalankan oleh PT Kilang Pertamina Internasional, Power & NRE Subholding yang dijalankan oleh PT Pertamina Power Indonesia, Commercial & Trading Subholding yang dijalankan oleh PT Patra Niaga, dan Subholding Integrated Marine Logistics yang dijalankan oleh PT Pertamina International Shipping.
Penghargaan yang Dicapai
Pertamina telah meraih berbagai penghargaan, baik di tingkat nasional maupun internasional – merupakan pengakuan atas kinerja, inovasi, dan kontribusinya dalam sektor migas, dan yang terkait.
Berikut, beberapa penghargaan yang telah dicapai:
Penghargaan Internasional
* Communitas Awards 2023
Meraih dua penghargaan dalam kategori Excellence in Corporate Social Responsibility untuk program Pinky Movement dan Pertamina SMEs Go Global.
* Global Corporate Sustainable Award (GCSA) 2023
Meraih lima penghargaan di bidang keberlanjutan, termasuk Sustainability Reporting Award dengan predikat “Silver Class of 2023”.
* Fortune Global 500
Fortune Global 500, atau Global 500, merupakan daftar bergengsi yang memuat 500 perusahaan raksasa dunia dengan pendapatan tertinggi setiap tahunnya. Menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam list; rank 141 pada 2023, #223 pada 2022, dan #287 pada 2021.
Penghargaan Nasional
* PROPER Emas
Beberapa area operasional Pertamina, seperti Area Kamojang, telah meraih penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas kinerja pengelolaan lingkungan yang baik.
* Indonesia Green Awards
Meraih penghargaan Indonesia Green Awards untuk berbagai program yang berkaitan dengan lingkungan, seperti pengembangan keanekaragaman hayati, pengelolaan sampah, dan pengembangan wisata konservasi alam.
* Anugerah BUMN
Pertamina dan anak perusahaannya telah meraih penghargaan Anugerah BUMN untuk berbagai kategori, seperti transformasi organisasi, inovasi, dan kinerja keuangan.
Penghargaan Lainnya:
* PR Indonesia Awards
Pertamina Hulu Energi meraih penghargaan PR Indonesia Awards untuk kategori majalah, e-magazine, pra-krisis, dan krisis & pasca-krisis.
* Indonesia Excellence Good Corporate Governance Award
Pertamina Hulu Energi meraih penghargaan ini atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
Anak Perusahaan
Pertamina memiliki banyak anak perusahaan dan afiliasi yang tersebar di berbagai sektor, baik di dalam maupun di luar negeri. Berikut beberapa di antaranya:
Subholding Upstream:
- PT Pertamina Hulu Energi
- PT Pertamina Hulu Indonesia
- PT Pertamina EP
- PT Pertamina EP Cepu
- PT Pertamina Drilling Services Indonesia
Subholding Gas:
- PT Perusahaan Gas Negara (PGN)
- PT Perta Arun Gas
Subholding Refinery & Petrochemical:
- PT Kilang Pertamina Internasional
- PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama
Subholding Commercial & Trading:
- PT Pertamina Patra Niaga
- PT Pertamina Retail
- PT Pertamina Lubricants
Subholding Power & NRE:
- PT Pertamina Power Indonesia
Subholding Shipping:
- PT Pertamina International Shipping
Anak Perusahaan Lainnya:
- PT Pertamina Training & Consulting
- PT Pertamina Bina Medika
- PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk
- PT Patra Jasa
- PT Pelita Air Service
Portofolio Migas
Inilah portofolio Pertamina sejauh ini:
Di Indonesia
- Blok Rokan: Salah satu blok migas terbesar di Indonesia, terletak di Provinsi Riau.
- Blok Mahakam: Blok migas lepas pantai yang terletak di Kalimantan Timur.
- Blok Cepu: Terletak di Jawa Tengah dan Jawa Timur, terkenal dengan lapangan Banyu Urip yang memiliki cadangan minyak besar.
- Blok Offshore North West Java (ONWJ): Blok migas lepas pantai di utara Jawa Barat.
- Blok Jabung: Terletak di Jambi, merupakan salah satu blok migas produktif di Sumatera.
- Blok Corridor: Terletak di Sumatera Selatan, merupakan salah satu blok migas terbesar di Sumatera.
- Lapangan Jatibarang: Terletak di Indramayu, Jawa Barat, merupakan salah satu lapangan migas tertua di Indonesia.
- Lapangan Tambun: Terletak di Bekasi, Jawa Barat, merupakan salah satu penemuan terbaru.
Di Luar Negeri
- Aljazair: Pertamina memiliki hak partisipasi di beberapa blok migas di Aljazair.
- Irak: Pertamina mengelola Blok West Qurna 1 di Irak.
- Malaysia: Pertamina memiliki hak partisipasi di Blok SK309 dan Blok SK405B di Malaysia.
Produk-produk Pertamina
Berikut, produk-produk berkualitas tinggi yang dijual:
Bahan Bakar Minyak (BBM)
1. Pertalite : BBM jenis bensin dengan RON 90, pengganti Premium
2. Pertamax: BBM jenis bensin dengan RON 92
3. Pertamax Turbo: BBM jenis bensin dengan RON 98, performa tinggi
4. Dexlite: BBM jenis diesel dengan Cetane Number 51
5. Pertamina Dex: BBM jenis diesel dengan Cetane Number 53, performa tinggi
6. Solar: BBM jenis diesel subsidi
7. Avtur: BBM jenis khusus untuk pesawat terbang
Bahan Bakar Gas (BBG)
1. Elpiji: Tersedia dalam berbagai ukuran tabung (3 kg, 5,5 kg, 12 kg)
2. CNG (Compressed Natural Gas): Untuk kendaraan bermotor
Pelumas (Oli)
1. Fastron: Oli mesin untuk kendaraan bermotor
2. Prima XP: Oli mesin untuk sepeda motor
3. Mesran: Oli transmisi untuk kendaraan bermotor
4. Turalik: Oli khusus untuk industri
Produk Petrokimia
1. Paraxylene: Bahan baku untuk industri tekstil dan plastik
2. Benzene: Bahan baku untuk industri kimia
3. Polypropylene: Bahan baku untuk industri plastik
Produk Gas
1. LNG (Liquefied Natural Gas): Gas alam cair
2. LPG (Liquefied Petroleum Gas): Elpiji
Produk Lainnya
1. Bright Gas: Elpiji dengan tabung berwarna pink dan teknologi DSVS (Double Spindle Valve System)
2. Pertamax Racing: BBM khusus untuk balapan
3. Smooth Fluid (SF-04): Cairan fluida yang digunakan dalam kegiatan pengeboran minyak dan gas
Keunggulan Pertamina
Garda terdepan di sektor energi nasional ini mempunyai sejumlah keunggulan, di antaranya:
1. Integrasi Hulu ke Hilir
Menguasai seluruh rantai nilai industri minyak dan gas, mulai dari eksplorasi dan produksi (hulu) hingga pengolahan, pemasaran, dan distribusi (hilir). Hal ini memberikan keunggulan dalam efisiensi operasional dan kontrol atas pasokan energi.
2. Pengalaman dan Keahlian
Memiliki pengalaman lebih dari 60 tahun dalam industri minyak dan gas, serta keahlian dalam berbagai bidang seperti eksplorasi, produksi, pengolahan, pemasaran, dan distribusi. Keahlian ini menjadi aset berharga dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
3. Aset Strategis
Memiliki aset strategis yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk ladang minyak dan gas, kilang, terminal, dan jaringan pipa. Aset-aset ini memberikan keunggulan dalam memenuhi kebutuhan energi nasional dan menjangkau pasar yang luas.
4. Jaringan Distribusi Luas
Memiliki jaringan distribusi yang luas dan terintegrasi, meliputi SPBU, agen LPG, dan depot BBM. Jaringan ini memungkinkan untuk mendistribusikan produk-produknya secara efisien dan menjangkau seluruh pelosok Indonesia.
5. Komitmen Terhadap Keberlanjutan
Berkomitmen untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) dan mengurangi emisi karbon dalam operasionalnya. Pertamina juga aktif dalam program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.
6. Inovasi dan Teknologi
Konsisten melakukan inovasi dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi dampak lingkungan, dan menciptakan produk-produk baru yang lebih ramah lingkungan.
7. Sumber Daya Manusia Berkualitas
Memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berpengalaman di berbagai bidang. SDM ini menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan dan menghadapi tantangan di masa depan.
Sejumlah keunggulan tersebut menjadikan Pertamina sebagai perusahaan energi yang kuat, menjamin ketahanan energi nasional, dan mampu bersaing di tingkat global.
Energi Baru Terbarukan
Pertamina memiliki komitmen kuat dalam mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT), sebagai bagian dari upaya mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060. Itu sebabnya, berbagai rencana dan upaya telah dilakukan untuk mewujudkan transisi energi tersebut.
Rencana Pengembangan EBT
- Peningkatan kapasitas terpasang: Menargetkan peningkatan kapasitas terpasang EBT secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang. Fokus utama adalah pada pengembangan energi panas bumi, tenaga surya, dan angin.
- Diversifikasi portofolio EBT: Tidak hanya berfokus pada satu jenis EBT, tetapi juga mengembangkan berbagai sumber energi terbarukan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan ketahanan energi.
- Pengembangan teknologi: Terus melakukan penelitian dan pengembangan teknologi EBT untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi.
- Kemitraan strategis: Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, untuk mempercepat pengembangan EBT.
Upaya Pengembangan EBT
- Pengembangan proyek panas bumi: Memiliki pengalaman dan keahlian yang kuat dalam pengembangan energi panas bumi. Perusahaan ini terus mengembangkan proyek-proyek panas bumi baru dan meningkatkan kapasitas terpasang yang sudah ada.
- Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS): Telah membangun beberapa PLTS di berbagai wilayah Indonesia. Perusahaan ini juga berencana untuk membangun PLTS terapung di beberapa waduk.
- Pengembangan energi angin: Telah melakukan studi kelayakan untuk pengembangan energi angin di beberapa lokasi potensial di Indonesia.
- Pengembangan bioenergi: Mengembangkan bioenergi dari berbagai sumber, seperti kelapa sawit, tebu, dan mikroalga.
- Pengembangan hidrogen hijau: Mulai mengembangkan hidrogen hijau yang dihasilkan dari elektrolisis air menggunakan energi terbarukan.
Implementasi EBT
- Penggunaan panel surya di SPBU: Memasang panel surya di beberapa SPBU untuk mengurangi konsumsi listrik dari sumber energi fosil.
- Pengembangan green hydrogen di kilang: Berencana untuk menggunakan green hydrogen sebagai sumber energi alternatif di kilang-kilangnya.
- Penggunaan kendaraan listrik: Mulai menggunakan kendaraan listrik dalam operasionalnya untuk mengurangi emisi karbon.
Peran Pertamina dalam Energi Hijau
Pertamina, melalui subholding Power & New Renewable Energy (Pertamina NRE), menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan potensi Bahan Bakar Hidrogen (BBH) sebagai bagian dari strategi transisi energi menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Sejumlah upaya dilakukan, guna mengembangkan BBH ini, agar dapat diimplementasikan dalam tahun-tahun ke depan:
Pengembangan Hidrogen Hijau
* Pertamina NRE berfokus pada produksi hidrogen hijau, yaitu hidrogen yang dihasilkan melalui elektrolisis air, dengan menggunakan sumber energi terbarukan seperti panas bumi dan tenaga surya.
* Pilot project produksi hidrogen hijau telah dimulai di Area Geothermal Lahendong, Sulawesi Utara, dengan target produksi 100 kg per hari.
* Pertamina NRE bekerja sama dengan TEPCO HD (Tokyo Electric Power Company Holdings) dan NEDO (New Energy and Industrial Technology Development Organization) Jepang untuk mengembangkan proyek hidrogen hijau dan amonia hijau berskala besar di Indonesia.
Pengembangan Infrastruktur Hidrogen
* Pertamina NRE berencana mengembangkan infrastruktur pendukung untuk produksi, storage, dan distribusi hidrogen, termasuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBBH).
* Menjajaki potensi penggunaan hidrogen dalam sektor transportasi, industri, dan pembangkit listrik.
Research and Development
* Melakukan research and development teknologi produksi hidrogen yang lebih efisien dan ekonomis.
* Bekerja sama dengan berbagai institusi penelitian dan universitas untuk mengembangkan teknologi hidrogen yang inovatif.
Kemitraan Strategis
* Menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri, untuk mempercepat pengembangan industri hidrogen di Indonesia.
* Kemitraan ini mencakup kerja sama dalam bidang teknologi, investasi, dan pengembangan pasar.
Pertamina berusaha mengoptimalisasi dan mewujudkan pengembangan hidrogen sebagai salah satu sumber energi masa depan yang penting bagi Indonesia, sekaligus berkontribusi dalam upaya dekarbonisasi, dan mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.
Tantangan Pertamina Hari Ini dan Nanti
Komitmen, keunggulan, dan upaya menjadi pemain utama di kawasan Asia Tenggara terkait New Renewable Energy atau Energi Baru Terbarukan, akan menghadapkan perusahaan plat merah ini pada sejumlah tantangan nyata di depan mata, di antaranya:
Transisi Energi
Pada saatnya nanti, minyak dan gas atau energi fosil akan habis juga. Inilah betapa pentingnya transisi energi yang murah produksi, nol emisi, masif dalam volume, dan terbarukan, serta murah harganya bagi masyarakat.
Dan, semua negara maju, sedang berlomba-lomba mencapai transisi energi secepat-cepatnya. Itu sebabnya, upaya pengembangan EBT menjadi produk jadi yang bisa digunakan secara massal kelak, urgent sifatnya! Ini peluang sekaligus tantangan yang tidak ringan.
Kemandirian dan Ketahanan Energi
Isu kemandirian energi merupakan pekerjaan utama. Dengan kementerian terkait, Pertamina dituntut mampu menemukan dan mengeksplorasi ladang migas baru di wilayah Indonesia, dan mengolahnya menjadi produk jadi berkualitas global.
Selain itu, ladang minyak yang sudah ada, harus bisa dimaksimalkan kapasitas produksinya, sehingga ketergantungan impor migas dapat diminimalisir. Dengan begitu, kemandirian dan ketahanan energi terjaga.
Persaingan Global
Seperti sudah disinggung, bukan Cuma Indonesia yang sedang melakukan upaya transisi energi, negara-negara maju sedang melakukannya dengan keras.
Inilah persaingan global di sektor migas dan EBT. Penciptaan teknologi mutakhir yang dapat menemukan, mengeksplorasi, dan mengolah EBT, dan juga energi fosil yang sudah ada, menjadi tantangan yang harus dijawab dengan segera!
Pencapaian termutakhir, bukan saja akan memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dalam jangka panjang, tetapi juga bakal menarik investasi asing berlomba-lomba masuk di sektor ini.
Digitalisasi
Ini zaman digitalisasi! Pertamina harus bisa mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi operasional (memperluas jangkauan pasar), pengambilan keputusan yang tepat, dan pelayanan pelanggan yang maksimal.
Sumber Daya Manusia
Teknologi yang ada dan digitalisasi yang dijalankan menjadi tidak optimal apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang handal.
Jadi, meningkatkan kompetensi dan kapabilitas SDM untuk menghadapi tantangan transisi energi ke depan adalah keniscayaan yang harus mampu disiapkan cepat dan sinambung.
Isu Lingkungan Hidup
Dampak lingkungan dari semua aktivitas Pertamina di lapangan selalu ada. Pertanyaannya, apakah isu lingkungan hidup, seperti emisi gas rumah kaca, pengelolaan limbah, dan pencemaran lingkungan, dapat ditangani dengan tepat dan nihil konflik?
Dapatkah Pertamina ‘bekerja’ berkelanjutan dengan mengecilkan resiko dampak lingkungan?
Tanggung Jawab Sosial
Pertamina ada di tanah negara, dimana masyarakat juga berada tak jauh di tanah yang sama. Adalah mengesankan apabila kontribusi positif selama ini, kepada masyarakat dan lingkungan sekitar wilayah operasinya, terus dilestarikan. Ujungnya, terwujud pemberdayaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan lingkungan hidup yang terasakan betul dampak besarnya bagi warga sekitar.
Subsidi BBM
Ini isu sekaligus tantangan paling panas dari tahun ke tahun. Selalu menjadi pola berulang. Ada kenaikan, ada gejolak di masyarakat.
Pada satu sisi, kenaikan harga BBM, semestinya keniscayaan. Namun, pada sisi lain, daya beli masyarakat tidak cukup kuat meresponnya. Sebab, penyesuaian harga BBM, selalu berimbas pada kenaikan harga-harga lainnya.
Ini masalah yang seakan tak pernah selesai! Itu sebabnya, penemuan cepat alternatif energi lainnya, barangkali dapat menjadi salah satu solusi terkait isu ini. Dimana, pada akhirnya, masyarakat dapat memiliki beberapa opsi manakala salah satu jenis energi menjadi lebih mahal dari pilihan lainnya.
Potensi Blok Warim, Cadangan Ketahanan Energi?
Jelang akhir 2023, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan bahwa ada temuan potensi cadangan minyak bumi di Warim, Papua, yang ditaksir mencapai 27 miliar barel. Ini melebihi potensi migas yang ada di Blok Masela, Maluku.
Kendati jumlah kandungan minyak bumi tersebut sangat fantastis, namun tidak mudah untuk dieksplorasi, karena sejumlah faktor:
Berada di Taman Nasional
Area Warim sebagian berada di dalam Taman Nasional Lorentz, sebuah kawasan konservasi yang dilindungi. Oleh karena itu, eksplorasi di area ini (jika mendapatkan ijin) memerlukan kajian lingkungan yang sangat ketat, dan perencanaan yang matang untuk menghindari dampak kerusakan lingkungan.
Masalah Teknis
Jika mendapatkan ijin eksplorasi, area Warim berada di lokasi terpencil dan medan yang sulit. Ini memerlukan teknologi dan keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh semua perusahaan migas dunia. Apakah Pertamina mampu?
Jawabannya, kembali kepada Visi Pertamina yang dicanangkannya pada 2011: Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Itu visi 13 tahun silam. Pengalaman dan profesionalisme sudah tebal. Jadi, lebih dari sekadar MAMPU untuk mengolah ladang migas apapun, baik dalam cakupan nasional maupun global.
PERTAMINA adalah GARDA ENERGI satu-satunya yang mesti mengawal ketahanan energi nasional hari ini, dan sampai kapan pun negeri ini ada!
GIPHY App Key not set. Please check settings