in

Oli Palsu Merajarela: Keluhan dan Edukasi Kepada Masyarakat

Masalah oli palsu adalah masalah lawas yang selalu menjadi masalah bagi mereka pengguna kendaraan. Isu ini saya angkat setelah

mengalami kejadian yang membuka mata saya kembali soal bahaya oli palsu. Saat sedang beraktivitas, saya melihat sepasang suami istri yang belanjaannya terjatuh ketika turun dari motor. Yang mengejutkan, mereka membawa oli MPX2, namun jelas bagi saya itu palsu.

Sebagai seseorang yang sudah bekerja di industri otomotif selama lebih dari 10 tahun, saya tahu betul bagaimana membedakan oli asli dan palsu. Bahkan meskipun tiruan itu terlihat sangat mirip, pengalaman saya setiap hari memegang produk ini membuat saya langsung tahu ada yang tidak beres.

Ketika saya memberitahu bahwa oli tersebut palsu, si pemilik tidak terima. Menurutnya, oli tersebut dibeli dari orang terpercaya dengan harga murah, hanya Rp 50.000, dan toko yang menjualnya juga tidak jauh dari lokasi kami. Namun, bagi saya harga semurah itu sudah menjadi tanda bahaya.

Saya pun meminta mereka untuk memeriksa kebenaran produk tersebut dengan memindai kode pada botol. Sekilas, situs yang muncul terlihat sangat mirip dengan website resmi, namun ternyata hanya sebuah gambar yang diunggah ke situs palsu. Website resmi dari AHM (Astra Honda Motor) memiliki ciri khas dengan domain resmi “AHM.to” dan setiap botol oli hanya bisa dipindai maksimal lima kali.

Walaupun sudah terbukti melalui cara ini, pemilik oli tetap bersikukuh bahwa produknya asli. Padahal, menggunakan oli palsu bisa berakibat fatal pada mesin motor, yang berujung pada kerusakan serius seperti keharusan mengganti blok seher, yang biayanya bisa mencapai minimal Rp 300.000. Belum lagi, bengkel tertentu bisa menambah biaya jika mereka memanfaatkan situasi ini.

Saya sendiri memiliki pengalaman mengontrol distribusi beberapa spare part untuk memastikan hanya saya yang menyediakannya. Secara logis, semakin banyak orang yang menggunakan oli palsu, semakin besar peluang saya untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan spare part pengganti. Namun, saya tetap berkomitmen untuk terus menyebarkan informasi dan sosialisasi tentang bahaya produk oli palsu, terutama untuk kendaraan roda dua dan empat.

Masalah terbesar yang saya hadapi dalam hal ini adalah sikap konsumen yang lebih mengutamakan harga murah daripada kualitas. Mereka kurang peduli akan risiko besar dari penggunaan oli palsu, meskipun efeknya dapat menghancurkan mesin kendaraan. Padahal, pasar oli dan ban sangat kompetitif, dan banyak pihak yang menjual dengan margin sangat tipis hanya untuk tetap bertahan.

Penting bagi kita semua untuk lebih waspada dan teliti dalam membeli oli, terutama yang harganya terlalu murah. Jangan sampai, karena ingin hemat sedikit, malah rugi besar karena kerusakan mesin. Oli asli memang lebih mahal, tetapi jauh lebih baik daripada harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk perbaikan mesin akibat oli palsu.

Sumber: https://x.com/nanutraweuy/status/1838750337928405442

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Apa yang Anda pikirkan?

Keluhan Terhadap Telemarketing Rupiah Cepat

saham as di indodax

Investasi Saham AS di Indodax, Inovasi Usai Drama 80 Jam