Dunia kerja ibarat ladang luas yang penuh dengan peluang. Namun, di balik kemudahan mencari lowongan kerja saat ini, ada bahaya terselubung yang mengintai: modus penipuan lowongan kerja.
Para pencari kerja, apalagi yang baru lulus atau sedang beralih karier, rentan menjadi korban.
Mengapa?
Karena mereka bersemangat mencari peluang baru, dan terkadang lengah dalam mengenali modus operandi para pelaku kejahatan ini.
Saya telah menyaksikan banyak kisah pilu para pencari kerja yang menjadi korban penipuan lowongan kerja.
Ada yang kehilangan uang karena diimingi pelatihan khusus, ada pula yang data pribadinya dicuri dan disalahgunakan.
Dampak penipuan lowongan kerja tak hanya kerugian materiil berupa uang tapi juga bisa berimbas pada hilangnya kepercayaan diri dan mental. Ini bisa membuat perjuangan mencari kerja yang sebenarnya penuh harapan, berubah menjadi pengalaman pahit dan menguras semangat.
Karena itulah, para pencari kerja perlu membekali diri dengan pengetahuan!
Dengan mengenali modus-modus penipuan yang marak terjadi, Anda bisa melamar kerja dengan lebih aman dan percaya diri.
Mari kita kupas bersama bagaimana para penipu melancarkan aksinya, dan bagaimana Anda bisa menghindarinya.
Ciri-Ciri Lowongan Kerja Asli atau Palsu
Dunia maya memang mempermudah pencarian kerja, namun sayangnya, kemudahan ini juga dimanfaatkan oleh para penipu.
Agar Anda tidak terjebak, perhatikan cici-ciri mengetahui lowongan kerja asli atau palsu yang banyak beredar:
1. Gaji Selangit, Realitas Kosong
- Tawaran Gaji Tidak Masuk Akal: Pernahkah Anda melihat iklan lowongan kerja dengan gaji fantastis, padahal kriterianya tidak meminta pengalaman bertahun-tahun? Ini patut Anda waspadai. Seringkali hal yang tidak masuk akal, memang ‘tidak masuk akal’ alias penipuan.
- Janji Manis Tanpa Proses Seleksi: Ingat, perusahaan bereputasi pasti memiliki prosedur rekrutmen yang jelas. Waspada jika dijanjikan pekerjaan langsung tanpa tes atau interview.
2. Perusahaan ‘Abal-Abal’
- Website & Kontak Janggal: Perusahaan yang terpercaya umumnya memiliki website resmi. Jika lowongan kerja tidak disertai informasi perusahaan yang lengkap, termasuk website dan kontak yang bisa diverifikasi, sebaiknya Anda abaikan.
- Alamat Kantor Fiktif: Curigailah jika perusahaan hanya memberikan alamat yang tidak jelas atau mencurigakan. Coba cari tahu keberadaan kantor mereka melalui online map, jika Anda tidak menemukan, ini bisa jadi red flag untuk lebih barhati-hati.
3. Skema Rekrutmen Yang Janggal
- Biaya Pendaftaran Tidak Wajar: Perusahaan yang meminta biaya pendaftaran atau administrasi di awal proses lamaran patut dipertanyakan. Biasanya, biaya-biaya tersebut baru akan muncul setelah kandidat diterima bekerja.
- Data Pribadi Jadi Incaran: Hati-hati jika diminta menyerahkan data pribadi yang sensitif, seperti nomor rekening bank di awal lamaran. Perusahaan baru butuh nomor rekening Anda jika sudah diterima untuk proses pemberian gaji. Dan perhatikan, perusahaan biasanya hanya meminta data yang relevan dengan posisi yang Anda lamar.
- Proses Wawancara Tidak Profesional: Wawancara yang terkesan asal-asalan atau dilakukan melalui platform chat yang tidak resmi bisa menjadi sinyal bahaya. Perusahaan kredibel umumnya akan melakukan wawancara tatap muka atau melalui video call yang profesional.
Melaporkan iklan lowongan kerja yang mencurigakan ke platform tempat Anda menemukannya dapat membantu melindungi pencari kerja lainnya.
Tips Menghindari Lowongan Kerja Palsu
Mencari kerja impian harus dibarengi dengan kewaspadaan. Ikuti langkah-langkah berikut agar Anda terhindar dari lowongan kerja palsu:
1. Verifikasi Informasi Perusahaan
Jangan langsung melamar begitu melihat iklan lowongan kerja yang menarik. Lakukan investigasi singkat!
Pertama: cek keberadaan website resmi perusahaan. Perusahaan bonafid biasanya memiliki website yang informatif dan jelas. Website abal-abal dengan konten minim atau desain mencurigakan sebaiknya Anda hindari.
Kedua: Gali informasi lebih lanjut. Cari ulasan dari karyawan sebelumnya di forum online terpercaya seperti LinkedIn atau Glassdoor. Ulasan negatif yang berhubungan dengan praktik perekrutan bisa menjadi sinyal bahaya untuk Anda lebih hati-hati.
Ketiga: jangan ragu untuk menghubungi perusahaan secara langsung. Hubungi bagian Human Resource (HR) untuk memastikan kebenaran lowongan kerja yang ditawarkan.
2. Waspada Terhadap Skema Pembayaran
Pernahkah Anda diminta membayar biaya pendaftaran atau administrasi di awal proses lamaran? Hati-hati, perusahaan yang bereputasi baik tidak akan membebankan biaya apa pun kepada pelamar selama proses rekrutmen.
Hati-hati juga dengan skema pembayaran lain yang tidak wajar, misalnya permintaan transfer uang untuk “mengaktifkan akun pelamar” atau biaya untuk “proses visa kerja” (jika Anda melamar ke perusahaan luar negeri).
3. Lindungi Data Pribadi Anda
Dalam proses lamaran, wajar jika diminta menyerahkan CV, portofolio, dan surat lamaran. Dan perusahaan yang benar, tidak akan meminta informasi sensitif seperti nomor rekening bank, password akun, atau data pribadi lainnya di tahap awal lamaran.
Jadi, jika Anda diminta menyerahkan informasi tersebut, jangan ragu untuk menolak dan mencari lowongan kerja lainnya.
Lindungi data pribadi Anda dengan hanya memberikan informasi yang relevan dengan posisi yang Anda lamar.
4. Cari Loker Dari Sumber Tepercaya
Pilih platform lowongan kerja yang memiliki reputasi baik dan kredibilitas tinggi. Hindari platform atau situs web yang tidak jelas asal-usulnya.
Manfaatkan juga jaringan profesional Anda. Beritahu teman, keluarga, atau kenalan tentang pekerjaan yang Anda cari. Mereka mungkin memiliki informasi tentang lowongan kerja yang sesuai dengan keahlian Anda.
Modus Penipuan Lowongan Kerja
Dengan menerapkan langkah-langkah diatas, Anda bisa mencari kerja dengan rasa aman dan terhindar dari jebakan penipu lowongan kerja palsu yang banyak beredar saat ini.
Ingat, kewaspadaan adalah investasi berharga untuk masa depan karier Anda!
Anda Punya Pengalaman
TERTIPU LOKER?
GIPHY App Key not set. Please check settings