LinkAja vs Dana pada artikel ini akan membandingkan dua hal yang mungkin dianggap sepele, tapi malah justeru itu sangat berpengaruh dalam hal impresi alias kesan pertama (yang menggoda itu. Selanjutnya terserah anda…).
Jadi, ini bukan untuk head to head siapa lebih baik dalam layanan secara umum, atau perbandingan fitur demi fitur keduanya. Maybe next, itu akan diulas dalam artikel khusus.
Artikel singkat ini berdasarkan pengalaman saya kemarin (30/08/24), manakala meng-upgrade beberapa akun dompet digital yang selama ini ada di smartphone – upgrade dari akun basic menjadi premium.
LinkAja vs DANA: Pengalaman Operasional
Di awal telah disinggung, bahwa artikel ini tidak untuk mengkomparasi layanan secara umum dan keunggulan serta kekurangan fitur. Sub ulasan ini diangkat, guna menunjukkan siapa pemain lama dan siapa new comer dalam industri Fintech, khususnya dompet digital.
Faktanya, terkait tahun rilis kedua aplikasi, ternyata hanya terpaut 6 bulan antara keduanya. DANA dirilis pada 5 Desember 2018, sedangkan LinkAja diluncurkan secara gebyar pada 30 Juni 2019.
Itu artinya, kedua aplikasi e-wallet kelahiran dalam negeri ini bukanlah pemain baru, sebab sama-sama diluncurkan pada 2 fase penting dompet digital Indonesia, yakni Fase Pertumbuhan (2017-2019), dan Fase Akselerasi (2020-sekarang).
So, dalam konteks tahun eksis yang menunjukkan ‘jam terbang’ dan pengalaman operasional, kedua aplikasi tersebut skornya sama kuat: 10:10. Sempurna!
LinkAja vs DANA: Upgrade Akun

Upgrade akun dari status basic member menjadi akun premium adalah optional sifatnya. Pilihan ada di tangan pengguna. Dengan akun dompet digital yang basic saja, sudah bisa digunakan untuk banyak keperluan, seperti membeli tiket KRL Commuter Line, bayar tagihan bulanan (listrik, air, BPJS, dll), beli pulsa/paket data, dll.
Namun, ketika pengguna hendak mencairkan saldo, dan atau melakukan transfer (ke sesama pengguna dan rekening bank), maka memerlukan upgrade akun basic menjadi premium.
Pengalaman Pribadi Upgrade LinkAja dan DANA

Sebagaimana disinggung diawal, saya mencoba mengupgrade beberapa akun dompet digital yang selama ini ‘nangkring’ di gawai saya.
Pada Jumat (30/08/24), sekitar pukul 19, saya mencoba upgrade akun LinkAja. Proses KYC (Know Your Customer) pun berlangsung, yakni mengisi beberapa kolom data pribadi, memotret e-KTP pada frame yang disediakan oleh aplikasi, dan melakukan selfie atas guidance aplikasi.
Usai itu, ada notifikasi muncul bahwa proses pengajuan upgrade member sedang diproses. Itu normal. Tapi, tunggu punya tunggu, status proses pengajuan tidak kunjung selesai. Ampun dah! (tepok jidat3x)… Hingga dengan artikel ini ditulis (31/08/24), pukul 18.21 WIB, proses pengajuan tak kunjung selesai. What’s going on LinkAja! Sistem sedang tidak baik-baik saja, or what?
Lama betul, cuma untuk sekadar upgrade member doang. Ada apa dengan LinkAja? Jikapun data saya, dan atau e-KTP serta selfie yang dilakukan dianggap invalid atau tidak memenuhi syarat, kenapa juga harus membutuhkan waktu lama untuk pemastian itu?
Upgrade member kan bukan seperti pengajuan Kartu Kredit, yang membutuhkan waktu lebih dari sehari guna kepentingan verifikasi, dan penilaian layak-tidaknya seorang calon nasabah, seperti yang saya alami sendiri juga dalam pengajuan kartu kredit unik Honest – ada artikel khusus tentang ini.
Upgrade Member Siapa Untung?
Siapa yang diuntungkan ketika seorang pengguna dompet elektronik melakukan upgrade member? Dua-duanya untung! Member mendapatkan manfaatnya, penyedia layanan untung dalam banyak hal, di antaranya: Naiknya limit transaksi – potensi penyedia layanan mendapatkan pendapatan dalam biaya transaksi dan komisi; Akses ke fitur berbayar (jika ada), dll. Tentang ini akan diulas dalam artikel khusus.
Jadi, sungguh aneh jika LinkAja terlalu lama memproses pengajuan upgrade member saya.
Bagaimana dengan DANA?

Satu kata saja untuk DANA terkait respon pengajuan upgrade member: Top! Sebab, usai mengikuti proses KYC yang kurang lebih sama dengan tahapannya LinkAja, proses upgrade member DANA menjadi premium, kelar dalam waktu kurang dari 30 detik.
Akhir Kata
Impresi awal dan user experience itu penting sekali bagi pengguna jasa apapun, termasuk fintech, khususnya dompet digital. Meskipun itu bermula dari impresi hal-hal sepele. Ini penting sekali, karena bukan cuma satu dompet digital yang ada di negeri ini.
FYI, berdasarkan data dari Bank Indonesia, hingga Juni 2023, ada 49 Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang berizin menerbitkan uang elektronik, yang berarti setidaknya ada 49 dompet digital legal di Indonesia.
Kecepatan layanan (yang merupakan salah satu spirit) dompet digital adalah keniscayaan yang menentukan terciptanya pengguna loyal, yang susah pindah ke lain aplikasi. Kendatipun tawaran kompetitor begitu menggoda.
LinkAja vs DANA, dalam konteks kecepatan upgrade akun, jelas DANA pemenangnya!
GIPHY App Key not set. Please check settings