Indodax kena hack? Disinyalir, pionir crypto exchange Indonesia, Indodax menjadi korban peretasan. Tidak main-main, jumlah kerugian ditaksir mencapai US$ 14,4 juta atau sekitar Rp 221 miliar (asumsi kurs Rp 15.489 per dolar AS).
Hingga dengan dirilisnya artikel ini, website dan aplikasi Indodax terpantau dalam kondisi “maintenance”.
FYI, layanan pertukaran Kripto terbesar di Indonesia ini, tidaklah biasa melakukan maintenance system di atas pukul 12 siang. Sepengetahuan penulis, yang sejak 2018 aktif sebagai trader di Indodax, maintenance Indodax biasa dilakukan rutin, setidaknya 2x dalam sebulan, pada dini hari (di atas jam 00), dan atau di pagi hari, di antara pukul 05.00-07.00 WIB.
Laporan Peretasan Indodax oleh Cyvers Alerts

Menurut berbagai sumber, indikasi Indodax kena hack, dilaporkan pertama kali oleh perusahaan keamanan Web3, Cyvers Alerts. Perusahaan yang berbasis di Israel ini men-tweet via X, bahwa telah terjadi ratusan kali transaksi mencurigakan pada berbagai jaringan e-wallet Indodax, yang semuanya bermuara pada satu akun. Alamat e-wallet ini berhasil menampung 14,4 juta USD, dan lalu mengkonversi token itu dalam bentuk Ethereum (ETH).
Dalam kicauan via X pada Rabu (11/09/24), Cyvers Alerts tidak menjelaskan sejak kapan kemungkinan Indodax kena hack itu terjadi, dan telah berapa lama berlangsung.
Dalam upaya mengamankan sistem, dan utamanya dana pengguna, management Indodax telah memberikan keterangan resmi via blog-nya, bahwa dana pengguna, baik dalam bentuk rupiah dan kripto, 100% aman.
Management pun menyampaikan, bahwa tim security cyber-nya, memang telah menemukan indikasi penerobosan keamanan pada platformnya.Namun, sampai kapan pemeriksaan menyeluruh dan pemulihan platform berlangsung, tidak disampaikan jelas oleh management.
Pola Maintenance Indodax

Berkaca pada maintenance standar (normal) yang sudah-sudah, pemeliharaan biasanya terjadi dalam (paling lama) 1 jam saja, dan berlangsung dalam pola yang konstan, yakni dini hari, dan atau jelang aktivitas kerja di pagi hari.
Memang, ada pula case, dimana maintenance Indodax tiba-tiba terjadi saat volatilitas market sangat tinggi; ada koin atau token yang tiba-tiba harganya “to the moon”alias naik sangat tinggi – sepertinya, kondisi itu terjadi karena jutaan member Indodax yang ‘berebutan’ masuk ke market untuk ikut meraih cuan – menyebabkan server drop. Kondisi macam ini sudah biasa bagi para member lama Indodax.
Dompet Siapa yang Dibobol?

Kendatipun, Indodax telah memastikan, bahwa dana lebih dari 6 juta member-nya aman 100% (rupiah dan atau koin/token), pemilik e-wallet Indodax (seperti saya), tentu saja harap-harap cemas.
Betapa tidak, jika memang Indodax kena hack, dan dana raib hingga Rp 221 miliar, dana atau koin kripto milik siapa yang dibobol? Jadi, aman 100 persennya yang gimana maksudnya? Kecuali, jumlah sebesar itu adalah uang Indodax (owner atau tim management) sendiri yang disimpan juga dalam bentuk kripto pada dompet elektroniknya.
Lha, kalau bukan uang mereka, uang siapa dong yang dicuri? Semoga, kasus Indodax kena hack ini secepatnya tuntas, dan platform pertukaran kripto Indodax segera pulih. Dan, dana semua member betul-betul nirbobol, sebagaimana yang dipastikan management-nya. Let’s pray and see…
GIPHY App Key not set. Please check settings