i.saku itu Apa? Mari sejenak berkenalan dengannya, karena siapa tahu anda tertarik menggunakannya.
Nah, agar perkenalan dengan i.saku lebih cepat, artikel tentangnya akan menggunakan metode “Pertanyaan yang Sering Diajukan” atau FAQ (Frequently Asked Questions).
Apa itu i.saku?
i.saku adalah uang elektronik (e-money) yang bisa digunakan untuk transaksi apa saja; sebagai alat pembayaran produk dan jasa di merchant mitra, kirim uang, tarik tunai, dan untuk membayar semua tagihan rutin.
Siapa Pemiliknya?
Aplikasi ini dimiliki oleh PT Inti Dunia Sukses, yang merupakan bagian dari Grup Salim melalui Indoritel, perusahaan yang juga menaungi gerai retail Indomaret.
i.saku Bank Apa?
Aplikasi ini bukanlah sebuah bank konvensional, dan bukan pula bank digital; ia adalah uang elektronik yang berfungsi sebagai e-payment, yakni alat pembayaran apapun secara elektronik atau digital.
Apakah i.saku Legal?
i.saku dapat menjalankan operasionalnya, karena telah mengantongi izin dari Bank Indonesia (BI). Jadi, aplikasi ini beroperasi secara legal.
Apakah Aman?
Aman, karena merupakan sebuah aplikasi legal yang telah mendapatkan izin operasi dan pengawasan dari BI.
Uang Elektronik atau Dompet Digital?
Secara teknis, i.saku adalah uang elektronik, dimana nilainya disimpan dalam server milik PT Inti Dunia Sukses. Namun, dalam praktiknya, i.saku juga berfungsi sebagai dompet digital, karena memungkinkan pengguna menyimpan uang padanya, dan melakukan berbagai transaksi keuangan seperti pembayaran, transfer, dan pembelian.
Jadi, meskipun secara resmi adalah uang elektronik, fungsinya mirip dengan dompet digital.
Kenapa Tidak Sepopuler Gopay atau OVO?
Ada sejumlah variabel untuk menjawab pertanyaan ini, di antaranya:
1. Branding dan Pemasaran
Dalam hal branding dan pemasaran, aplikasi ini belum semasif GoPay, OVO, dan e-wallet papan atas Indonesia lainnya. Untuk setara mereka, aplikasi yang terintegrasi dengan Indomaret ini harus lebih concern pada branding dan pemasaran next level.
2. Ekosistem GoPay dan OVO Sangat Besar
GoPay bersama Gojek. Sementara, OVO bermitra dengan Grab. Ekosistem Superapp GoPay dan OVO, secara pararel membangun basis pengguna yang besar dan loyal.
Aplikasi ini tidak memiliki ekosistem besar seperti keduanya, namun ia mempunyai jaringan retail Indomaret-nya. Ini bisa dimanfaatkan untuk menjadi besar pula. Dalam hal ini, strategi bisnis dan inovasi-lah yang akan berperan dalam mewujudkannya kelak.
3. Fitur dan Inovasi
GoPay dan OVO terus berinovasi pada platform-nya. Aplikasi ini mesti melakukan cara yang sama. Fitur Paylater dan Pinjam misalnya, mungkin bisa dipertimbangkan sebagai inovasi ke depan. Dipertimbangkan serius, karena 2 fitur inilah yang paling menarik bagi banyak orang saat ini.
Namun, bila fitur semacam itu yang akan dikembangkan, tentu saja aplikasi ini perlu merevisi ulang perizinannya, karena segala sesuatu yang terkait dengan pinjam meminjam online itu bukanlah domain BI, melainkan OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Penutup
i.saku belum sepopuler dompet digital papan atas Indonesia, seperti GoPay, OVO, ShopeePay, dll. Namun, aplikasi ini memiliki prosepek cerah untuk menjadi besar, karena ia mempunyai jaringan ritel Indomaret yang sangat besar, dan dikenal luas di hampir seluruh Indonesia.
Branding, inovasi, dan kolaborasi, bisa jadi pemicunya menjadi lebih besar dari sekarang ini. Menarik untuk ditunggu sepak terjang i.saku berikutnya.
GIPHY App Key not set. Please check settings