Fintech (Financial Technology), sebuah istilah yang kini sama populernya dengan istilah lain, seperti: Blockchain, Artificial Intelligence (AI), Smartphone, dan bahkan Internet itu sendiri.
Apa sebenarnya fintech itu, apa saja jenisnya, manfaat seperti apa yang diberikannya, dan bagaimana prospeknya di Indonesia – semua itu, diurai LENGKAP pada artikel ini. Simak hingga tuntas…!
Awal Mula
Secara konsep, fintech sudah muncul pada abad ke-19, yakni saat teknologi telegraf digunakan dalam rangka mengirimkan informasi keuangan antar negara.
Kemudian, pada 1993, perusahaan induk Citibank, yaitu Citicorp menggunakan nama “Financial Services Technology Consortium” pada proyek keuangan terbarunya kala itu. Lalu, apa benang merah Financial Services Technology Consortium (FSTC) dengan istilah Fintech?
Benang merah FSTC dengan fintech adalah pada misi proyek ini untuk memulai kolaborasi antara teknologi dan keuangan. Citicorp, sebagai perusahaan jasa keuangan global bermitra dengan perusahaan-perusahaan inovasi dan teknologi kecil yang muncul saat itu.
Kendatipun, nama-nama perusahaan teknologi skala rintisan itu tidak dipublikasikan ke publik, namun kemungkinan besar, layanan dari perusahaan-perusahaan tersebut meliputi perangkat lunak perbankan, sistem keamanan siber, networking and telecomunication, dan teknologi pemprosesan pembayaran elektronik.
Kolaborasi layanan keuangan dan teknologi itulah yang membuka jalan munculnya fintech. Dan, ledakan internet pada pertengahan 1990-an, booming-nya smartphone pada akhir 2000-an , dan masifnya teknologi mobile pada 2010-an, melesatkan fintech menjadi seperti apa yang kita tahu hari ini – ia memunculkan teknologi terapan pada bidang jasa keuangan yang inovatif, efisien, dan mudah diakses.
Definisi Fintech
Fintech adalah istilah yang merujuk pada perusahaan yang mengkolaborasikan antara layanan jasa keuangan dan teknologi terapan yang sesuai.
Jenis-jenis Teknologi Finansial
Financial Technology (Fintech) itu meliputi berbagai macam layanan dan produk keuangan yang menggunakan teknologi finansial termutakhir untuk memberikan kemudahan kepada nasabah atau penggunanya.
Berikut, beberapa jenis fintech yang kini populer di Indonesia, beserta pengertian dan contohnya masing-masing:
1. PayTech
PayTech atau Pembayaran Digital adalah teknologi yang memungkinkan transaksi keuangan dilakukan secara elektronik, tanpa menggunakan uang tunai. Kini, teknologi ini dikenal dengan: Dompet digital, Payment Gateway, Transfer uang Online, hingga Pembayaran menggunakan QR code.
Dompet Digital (E-Wallet)
Dompet Digital adalah aplikasi untuk menyimpan uang secara digital; saldo digital itu kemudian bisa melakukan pembayaran, transfer, dan sejumlah transaksi lainnya. Contoh dompet digital: GoPay, OVO, LinkAja, dan DANA.
Payment Gateway
Payment Gateway (PG) adalah sistem layanan teknologi yang memungkinkan pedagang untuk menerima pembayaran online dari pelanggan dengan ragam metode, seperti kartu kredit, debit, transfer bank, atau dompet digital. PG bertindak sebagai jembatan antara situs web atau aplikasi pedagang, dengan jaringan pembayaran, yang memastikan transaksi berjalan aman dan lancar.
Contoh PG populer di Indonesia: DOKU, Midtrans, Xendit, iPaymu, Faspay, dll.
Transfer Uang Online
Layanan untuk mengirim dan menerima uang secara elektronik, baik domestik maupun internasional. Contoh layanan Transfer Uang Online yang populer di Indonesia dalam lingkup fintech: Flip, OY! Indonesia, DANA, LinkAja, OVO, GoPay, dll.
Qr Code Payment
Pembayaran menggunakan kode QR yang dipindai melalui smartphone. Selain QRIS, terdapat sejumlah QR Code Payment lainnya yang populer di Indonesia, terutama yang terintegrasi dengan dompet digital atau aplikasi pembayaran tertentu.
Contoh QR Code dari dompet digital, seperti: QR code GoPay, QR code OVO, QR code LinkAja, QR code DANA, QR code ShopeePay, dll.
Contoh QR Code dari aplikasi pembayaran lain, seperti: QR code BCA mobile, QR code Livin’ by Mandiri, QR code BRImo, wondr by BNI, dll.
2. LendTech
LendTech atau Pinjaman dan Pembiayaan adalah penggunaan teknologi untuk menyediakan layanan pinjaman dan pembiayaan secara lebih efisien, mudah diakses, dan inovatif. Ini mencakup platform peer-to-peer (P2P) lending, crowdfunding, dan pinjaman online.
P2P lending adalah Platform yang menghubungkan peminjam dan pemberi pinjaman secara langsung. Contohnya: KoinWorks, Danamas, Amartha, Investree, Modalku, dll.
Crowdfunding adalah Platform untuk mengumpulkan dana dari banyak orang untuk mendanai proyek atau bisnis tertentu.
Pinjaman onlineadalah layanan pinjaman yang sepenuhnya dilakukan secara online, dengan proses pengajuan dan persetujuan yang sangat cepat.
3. InvestTech
InvestTech atau Investasi dan Wealth Management adalah penggunaan teknologi untuk menyediakan layanan investasi dan pengelolaan kekayaan secara lebih efisien, mudah diakses, dan terjangkau. Ini mencakup platform investasi online, robo-advisor, dan layanan perencanaan keuangan digital.
Contoh platform investasi online yang populer di Indonesia: IPOT, Ajaib, Bibit, Stockbit, Bareksa, dll. Umumnya, platform investasi online ini juga menyediakan layanan robo-advisor.
4. Digital Bank
Digital bank atau bank digital adalah layanan perbankan yang sepenuhnya digital; semua layanan dan transaksi dilakukan online, tanpa tatap muka dengan staf bank, dan sebagian besar tanpa memiliki kantor fisik. Contoh fintech jenis ini, antara lain: Seabank, Neobank (BNC), Jenius, Bank Jago, Allo Bank, Honest, dll.
5. InsurTech
InsurTech atau Asuransi Teknologi adalah penggunaan teknologi untuk meningkatkan dan memperbarui layanan asuransi, yang membuatnya lebih efisien, mudah diakses, dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Ini termasuk penjualan polis asuransi online, klaim digital, asuransi berbasis penggunaan, dan analisis data untuk manajemen risiko yang lebih baik. Contoh fintech InsurTech, yaitu: PasarPolis, Qoala, Lifepal, Sunday, dll.
6. RegTech
RegTech atau Teknologi Regulasi
RegTech atau Teknologi Regulasi adalah penggunaan teknologi untuk membantu perusahaan di sektor keuangan, agar memenuhi persyaratan kepatuhan regulasi secara lebih efisien dan efektif. Ini mencakup solusi untuk manajemen resiko, pelaporan, pemantauan transaksi, dan pencegahan tindakan ilegal seperti money laundring, dan pendanaan terorisme.
7. Teknologi Finansial Lainnya
Jenis fintech lainnya yang juga memainkan peran penting di era ini, yaitu: Teknologi Blockchain dan Cryptocurrency. Teknologi ini mencatat, dan mengamankan transaksi keuangan secara desentralisasi; tidak diatur atau berada di bawah bank konvensional.
Selain itu, ada pula teknologi Kecerdasan buatan (AI) dan Machine Learning: Inilah teknologi untuk menganalisis data, membuat prediksi, dan otomatisasi proses dalam layanan keuangan.
Terakhir, Open banking, yaitu sistem yang memungkinkan nasabah bank untuk berbagi data keuangan mereka dengan pihak ketiga yang terpercaya, seperti aplikasi atau layanan keuangan lainnya, melalui API (Application Programming Interface) yang aman. Hal ini memungkinkan terciptanya layanan keuangan yang lebih inovatif, personalisasi, dan terintegrasi.
Apa Saja Contoh Perusahaan Fintech di Indonesia?
Contoh perusahaan Fintech di Indonesia telah disinggung sebagian besar pada sub bahasan di atas sebagai entitas produk.
Tanpa mengkategorikannya lagi dalam jenis-jenis fintech seperti sebelumnya, berikut contoh perusahaan fintech di Indonesia, di antaranya: Gopay (GoTo Financial), ShopeePay (Sea Limited), LinkAja (PT Fintek Karya Nusantara/Finarya), KoinWorks (PT Sejahtera Lunaria Annua), Investree (PT Investree Radhika Jaya), Kredivo (PT FinAccel Teknologi Indonesia), Bibit (Stockbit), Stockbit (PT Stockbit Sekuritas Digital), Indodax (PT Indodax Nasional Indonesia), Tokocrypto (Binance), dll.
Manfaat Fintech di Indonesia
Manfaat teknologi finansial sangatlah besar dalam sektor keuangan, dan yang terkait; sedangkan dari sisi nasabah dan atau pengguna, fintech membuka akses langsung pada jalur keuangan non-bank. Lebih lengkap, berikut sejumlah manfaat fintech di Indonesia:
1. Meningkatkan Inklusi Keuangan
Fintech membuka akses layanan keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak bisa menjangkau perbankan konvensional.
2. Transaksi Keuangan Lebih Cepat
Dengan fintech, layanan keuangan jauh lebih cepat, mudah, efisien, dan aman, ketimbang layanan perbankan konvensional.
3. Alternatif Pendanaan
Eksistensi fintech (P2P lending & Crowdfunding) di Indonesia membuka akses alternatif bagi individu dan institusi yang sebelumnya sulit mendapatkan bantuan pembiayaan dari perbankan tradisional.
4. Lebih Efisien dan Berbiaya Murah
Ciri khas Financial Technology yang serba digital dan terotomatisasi, membuat semua layanan lebih efisien dan berbiaya jauh lebih murah.
5. Inovasi Tiada Henti
Dunia fintech adalah dunia inovasi tiada henti. Dengan semakin banyak inovasi, semakin banyak pula pilihan bagi pengguna dalam memenuhi kebutuhannya.
6. Meningkatkan Transparansi
Teknologi finansial menawarkan transparansi yang lebih tinggi dalam hal biaya, suku bunga, dan resiko. Ini membuat pengguna dapat membuat keputusan keuangan yang lebih tepat.
7. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Fintech mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan akses pada modal, terciptanya kewirausahaan, dan lapangan kerja baru.
Prospek Fintech di Indonesia
Fintech di Indonesia berprospek sangat cerah! Berikut 8 alasannya, yang disusun dalam kalimat pendek:
* Adanya penetrasi internet dan smartphone yang terus meningkat.
* Adanya dukungan pemerintah melalui regulasi yang kondusif.
* Tingkat inklusi keuangan yang rendah, membuka peluang besar bagi fintech untuk menjangkau masyarakat yang belum terlayani oleh bank konvensional.
* Terbentuknya kolaborasi antara fintech dan lembaga keuangan tradisional.
* Meningkatnya investasi venture capital.
* Adanya adopsi teknologi baru, seperti blockchain dan AI.
* Meskipun belum masif betul, literasi keuangan digital terus dilakukan berbagai pihak. * Perusahaan fintech berlomba memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
GIPHY App Key not set. Please check settings