E-wallet adalah dompet digital, dimana sejumlah uang dalam wujud saldo digital disimpan pada server penyedia layanan. Demi alasan keamanan dan likuiditas, sebagian dari saldo digital tersebut juga disimpan pada rekening bank-bank besar. Ini sesuai dengan regulasi Bank Indonesia tentang 30% dana floating.
Dengan kata lain, e-wallet adalah uang dalam genggaman tangan yang dapat diakses dan digunakan kapanpun oleh pengguna aplikasi dompet digital melalui smartphone-nya.
E-wallet, Masa Depan Keuangan Digital
E-wallet merupakan masa depan yang sudah berwujud nyata hari ini. Di masa depan, segala rupa pembayaran, dan atau layanan keuangan apapun, akan dieksekusi dengan mudah dan cepat melalui dompet digital; ia ibarat ‘bank kecil otonom’ yang bisa menjalankan perintah aktivitas keuangan penggunanya kapanpun, meskipun si pengguna tidak memiliki rekening di bank konvensional manapun.
Bank kecil otonom mandiri tersebut dapat diperintah oleh user hanya dengan beberapa tap pada menu aplikasi. Perintah keuangan itu pun dengan segera dilaksanakan. Inilah salah satu keunggulan e-wallet ketimbang uang pada dompet di kantong celana.
Uang pada dompet biasa tidak bisa langsung ditransfer ke rekan bisnis dan atau keluarga. Si pemilik dompet harus mengunjungi bank terdekat untuk melaksanakan maksudnya. Tidak demikian dengan dompet digital, selama ada saldonya, dan ada koneksi internet, dalam hitungan detik, uang sudah tiba di rekening tujuan siapapun, di manapun, dan kapanpun.
Jadi, kemudahan akses, dilakukan mandiri, kepraktisan, dan kecepatan proses adalah 4 dari bagian besar keunggulan atau manfaat e-wallet.
Potensi pengembangan yang lebih mutakhir dari teknologi e-wallet pun terbuka luas di depan.
E-wallet, Kepraktisan dengan Resiko
Dengan segala keunggulan dan atau manfaat dari dompet digital tersebut, dibandingkan dengan segepok uang dalam dompet biasa, tidak berarti produk dari Financial Technology (Fintech) ini tanpa kekurangan atau resiko.
Dari sejumlah resiko yang ada, 2 di bawah ini adalah yang terpenting.
Resiko Akun Dompet Digital Bobol
Semutakhir apapun teknologi, selalu ada kekurangannya. Itu sebabnya, pengembang teknologi selalu membuat versi terbaru dari aplikasi yang dibuatnya, demi menihilkan bugs dan mempertebal sistem keamanannya.
Dalam fintech, isu keamanan data dan transaksi user merupakan soal besar. Itu sebabnya, investasi di bagian ini menjadi salah satu yang terbesar bagi pengembang. Sebab, e-wallet yang sukses mematahkan serangan siber apapun yang bertujuan merugikan para penggunanya, akan selalu menjadi pilihan utama pengguna. Loyalitas fanatik terbentuk dari sini!
Namun begitu, resiko akun dompet digital dibobol oleh peretas, selalu akan ada. Konon katanya, peretas selalu selangkah lebih maju dari pengembang software/aplikasi.
Peretasan tidak selalu serangan langsung kepada sisi lemahnya keamanan penyedia layanan dan server yang digunakan, tetapi juga berpotensi terjadi karena KECEROBOHAN PENGGUNA itu sendiri, seperti password yang lemah, tanpa two factor authentication, tergoda klik laman phising, dll. Ini menjadi ‘pintu masuk’ pembobolan akun.
Jadi, sejumlah kasus peretasan dompet digital di Indonesia yang terjadi pada beberapa pesohor dan orang biasa, yang berakhir dengan raibnya saldo e-wallet, bisa terjadi karena kurangnya kontrol keamanan dari sisi pemilik akun itu sendiri.
Resiko Boros Penggunaan
Adanya e-wallet dengan saldo cukup (apalagi buanyak), selalu menggoda untuk menggunakannya. Apalagi, massive campaign bertubi-tubi dari penyedia layanan, dalam wujud diskon, cashback dan point reward, menggelitik tangan menjadi ‘gatal’ untuk akhirnya membeli ini dan itu. Membayar itu dan ini dengan mudah, dan dalam tempo cepat. Padahal, kadang apa yang dibeli dan dibayar tersebut, bukanlah kebutuhan utama dan urgent.
Jadi, resiko boros penggunaan e-wallet (gaya hidup konsumtif), baik secara online maupun offline, justeru lebih besar ketimbang sejumlah uang yang berada di dompet pada kantong celana.
Akhir Kata
Pada akhirnya, teknologi keuangan dengan e-wallet-nya tidak akan terbendung selama teknologi itu terus dimutakhirkan dan mendatangkan sebesar-besarnya kemudahan alias manfaatnya – berpulang kepada pengguna, hendak menggunakannya secara aman dan bijak, atau sembrono dan naif.
GIPHY App Key not set. Please check settings