Dompet digital paling aman, adakah? Artikel ini menyinggung pentingnya keamanan akun dari dua sisi, dan contoh dua penyedia layanan e-wallet yang memberikan jaminan rasa aman itu.
Keamanan akun dompet digital milik pengguna, bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia layanan. Tanggung jawab pengguna juga sangat diperlukan dalam menjaga keamanan akunnya sendiri. Sebab, dalam banyak kasus raibnya saldo dompet digital, itu lantaran kelalaian pengguna dalam mengamankan datanya, baik berupa security code, maupun pemberian kode OTP (One-time password) kepada pihak lain.
Terkait ini, artikel “Dompet Digital: 10 Tips Aman Menggunakannya”, dapat dibaca sebagai panduan mengamankan dompet digital milik anda.
Dompet Digital Paling Aman, Adakah?
Isu keamanan merupakan faktor penting bagi penyedia layanan dompet digital di manapun. Investasi keamanan dompet elektronik, itu menjadi salah satu porsi terbesar dalam upaya menjadi penyedia e-wallet yang mendapatkan trust pengguna.
Jadi, adakah dompet digital paling aman? Jawabannya, ada! Sepanjang para penyedia layanan selalu berinvestasi besar pada isu maha penting ini, dan selalu terus mempertebal lapisan keamanannya dari waktu ke waktu tanpa henti. Sebab, peretas selalu berada selangkah lebih maju dari pengembang aplikasi.
Dan, sebagaimana yang disinggung di atas, bahwa keamanan dompet digital juga berkaitan dengan cara pakai penggunanya. Pengguna yang selalu mengikuti langkah-langkah aman dalam bertransaksi via dompet digital, berarti ikut membantu mengamankan aplikasi e-wallet dari serangan peretas.
Jaminan Dompet Digital Paling Aman
Penyedia layanan dompet digital yang populer di Indonesia, justeru pernah mengalami serangan keamanan pada penggunanya. Paling sering, peretas berhasil mendapatkan kode OTP, atau forward call kepada pengguna yang tidak sadar bahwa akunnya sedang dalam bahaya.
Kejadian serupa itu pasti akan terus terjadi. Nah, adakah jaminan dari penyedia dompet digital apabila saldo pengguna raib, bukan karena transaksi yang dilakukannya? Setidaknya terdapat 2 penyedia layanan ini yang memberikan jaminan dimaksud. Namun, itu tidak berarti merekalah dompet digital paling aman di Indonesia!
Hanya, perlu diapresiasi bahwa keduanya memberikan jaminan layanan pasca kejadian, yang disebut dengan layanan “Saldo Kembali” dan atau “Dana Protection”. Ini tentu saja memberikan ketenangan dan rasa aman bagi pemilik akun.
GoPay
Dilansir dari laman resmi GoPay, penyedia layanan dompet terbesar di Indonesia ini memastikan kepada para penggunanya untuk tidak usah kuatir, apabila terjadi kehilangan saldo GoPay dan/atau GoPayLater limit dan/atau saldo reward GoPay Coins dan/atau saldo GoPay Tabungan by Jago, lantaran adanya penyalahgunaan akun Gojek oleh oknum lain, bukan oleh pemilik akun.
Saldo yang raib tidak wajar tersebut, akan dikembalikan dengan layanan jaminan saldo kembali. Terkait ini, pesohor Maia Estianty pernah mengalaminya pada 2019 lalu. Saldo GoPay nya terkuras, namun akhirnya dapat dikembalikan oleh pihak GoPay.
DANA
Penyedia layanan dompet digital yang juga menjamin keamanan aplikasinya, dan memberikan layanan dana protection kepada penggunanya adalah DANA.
Aplikasi yang eksis di Indonesia sejak Desember 2018 ini, memberikan jaminan saldo kembali apabila ada penggunaan saldo yang tidak sah, dan atau karena akibat kesalahan sistem keamanannya sendiri.
Dalam hal ini, pihak DANA menyarankan kepada pengguna yang mengalami kasus semacam itu untuk segera melapor, dan menyertakan bukti-bukti yang diperlukan kepada pihak DANA, guna klarifikasi dan penelusuran kasusnya.
Dompet Digital Teraman, Double Konfirmasi
Celah keamanan aplikasi apapun selalu ada. Itu sebabnya, pengembang aplikasi wajib mempertebal keamanannya, sehingga tanpa celah sedikitpun.
Kasus kode OTP dan atau PIN yang berhasil ditembus, bisa diminimalisir apabila ada semacam double konfirmasi. Utamanya, penarikan/pemindahan saldo ke rekening lain, dalam jumlah besar, misalnya, mesti ada double konfirmasi itu – harus mendapatkan persetujuan langsung pengguna dengan metode berbeda.
Metode berbeda yang dimaksud, misalnya ketika telepon seluler pengguna seolah telah ‘dikuasai’ pihak lain, karena sebelumnya telah berhasil diretas melalui pemberian kode pribadi, maka double konfirmasi itu bisa melalui akses biometrik dalam jangka waktu. Jadi, apabila akses biometrik tidak terpenuhi dalam menit tertentu, maka transaksi secara otomatis dibatalkan. Begitu seterusnya.
Intinya, kelalaian pengguna dalam faktor keamanan akan terus terjadi, karena tidak semua pengguna betul-betul saklek menjalankan langkah-langkah keamanan akunnya. Maka, pihak penyedia layanan mestinya dapat mengantisipasi perilaku pengguna yang semacam itu. Toh, itu juga untuk keuntungan pihak penyedia layanan. Sebab, pengguna yang kecewa dengan layanan, sangat bisa jadi merugikan penyedia dompet digital itu sendiri.
Penutup
Klaim pengembalian saldo yang terkuras bukan karena pemakaian sendiri, dan kecerobohan keamanan dari sisi pengguna, tidak serta merta menjamin saldo akan betul-betul kembali. Sebab, pada kasus serupa, pengguna yang bukan pesohor, nyatanya tidak mendapatkan kembali saldonya yang hilang, kendatipun kasus itu diakui bukan karena kelalaiannya.
Laporan berkali-kali kepada pihak penyedia layanan, tidak ditanggapi tuntas, dan saldo belum kembali. Di sini, tampak ada semacam tebang pilih dalam penanganan case serupa itu.
Contoh layanan saldo kembali dari GoPay dan DANA di atas, tidak berarti keduanyalah dompet digital paling aman. Namun, setidaknya keduanya berkomitmen membantu mengembalikan saldo yang hilang. Layanan ini tentu saja berdasarkan Syarat & Ketentuan khusus. Pahami betul soal S&K ini sebelum memutuskan membuat sebuah akun dompet digital, apabila anda belum memilikinya.
Jadi, adakah dompet digital paling aman?
GIPHY App Key not set. Please check settings