honest kartu kredit review
in ,

Honest Kartu Kredit Review Pengajuannya

Ini pengalaman pribadi. Kemarin sore jelang malam (30/08/24), saya mencoba mengajukan permohonan untuk memiliki Kartu Kredit Honest via aplikasinya. Apa yang saya peroleh? Artikel tentang Honest Kartu Kredit Review ini akan memaparkannya kepada anda, yang mungkin sedang berencana melakukan hal sama: Pengajuan kartu kredit unik ini.

Honest itu Kartu Apa

Sebelumnya, fresh-kan lagi, Honest itu kartu apa sebenarnya? Mengutip dari artikel “Apa itu Kartu Kredit Honest”, Honest adalah produk kartu kredit tanpa nomor kartu yang tercetak padanya, tanpa data lain khas kartu kredit, seperti nama pemilik dan kode CVV; Honest merupakan alat pembayaran yang dapat digunakan untuk membayar keperluan sehari-hari, dengan limit besar, namun tidak bisa melakukan transaksi cash advance.   

Honest Kartu Kredit Review Cara Pengajuannya

Tahapan pertama pengajuan kartu kredit Honest adalah pengisian data pribadi. Seingat saya, ada lebih dari 10 halaman data (singkat) yang harus diisi dengan benar sesuai adanya, seperti: Nama lengkap, Alamat lengkap, Pendidikan terakhir, Pekerjaan, Sumber pendapatan, Jumlah tanggungan, Tujuan pengajuan (pribadi atau usaha), dan Scan slip gaji.

Setelah itu, ada pengambilan foto e-KTP (verifikasi e-KYC), sesuai instruksi aplikasi. Sesuai janji Honest pada situs resminya, pengajuan tersebut berlangsung hanya 5 menit. Dan, sebagaimana yang saya alami, proses pengajuan tersebut memang berlangsung sekitar 5 menit saja.

Feeling Tidak Lolos Pengajuan Honest

Saat tiba pada halaman “Apa pekerjaan kamu”, dan lalu scrolling hingga bawah, tidak ditemukan spesifikasi pekerjaan saya (content creator), feeling gak bakal lolos pengajuan sudah muncul.

Pilihan yang tersisa, yang mungkin masih bisa related cumalah opsi: Lain-lain. Maka, opsi itulah yang saya tap. Halaman data selanjutnya: Dari mana sumber pendapatan kamu, dan Scan slip gaji terakhirmu. Feeling tidak lolos, makin membesar. Apalagi, setelah semua tahapan pengajuan berakhir, sebuah notifikasi by system Honest muncul, yang isinya menyatakan, bahwa Honest membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses pengajuan.

Mereka berjanji akan memberikan hasil disetujui atau ditolak, pada siang hari besoknya (Sabtu/31/08/24). Dan betul, notifikasi itu telah berada di halaman awal aplikasinya manakala saya membukanya pada siang hari tadi.  

Honest kartu kredit review tentang cara pengajuannya ini bisa dibilang standar kartu kredit konvensional yang diterbitkan oleh bank. Hanya bedanya, semua dilakukan sepenuhnya online. Adanya permintaan slip gaji (yang mesti di-scan), juga khas syarat pengajuan kartu kredit pada umumnya.

Jadi, bagi anda yang memiliki pekerjaan informal dan freelancer seperti saya, harus memikirkan ulang apakah mesti mengajukan permohonan kartu kredit (online ataupun offline), karena potensi untuk diloloskan itu sangat kecil. Lalu, apakah saya lolos pengajuan?

Honest Kartu Kredit Review Hasil Pengajuan

Hasil pengajuan kartu kredit Honest, tepat seperti feeling saya. Ditolak! Kecewa? Tidak juga, karena sudah feeling dan tahu betul tidak akan lolos. Ini berdasarkan pengalaman dulu ketika saya dan seorang teman mengajukan kartu kredit BCA.

Saya berhasil mendapatkan kartu kredit BCA, sementara teman saya tidak. Saat itu, saya masih bekerja sebagai staf pada sebuah kantor penerbitan, sementara teman saya bekerja di sektor informal (bulan ini ada pekerjaan, bulan esok mungkin tidak ada).

Honest kartu kredit review perihal hasil pengajuan, menurut saya sangat ketat prosedur dan fair. Honest bertindak seolah bank konvensional yang tidak akan mempertaruhkan resiko, memberikan kredit kepada individu yang sumber pendapatan bulanannya tidak tetap, dan atau kurang memadai, serta tidak dapat dibuktikan dengan adanya slip gaji.

Honest tidak mau limit kredit yang diberikannya (berapapun itu), kemudian tidak bisa saya bayar tagihannya. Kendatipun, pada halaman tentang “Berapa jumlah penghasilan”, saya telah menyampaikan angka yang valid apa adanya, yakni dua digit per bulan. Namun, itu tidak cukup apabila tidak menyertakan buktinya.

Pekerja informal tidak ada slip gaji-nya. Adanya bukti transfer, dan atau kuitansi pembayaran dari si pemberi job.

Saran untuk Penerbit Kartu Kredit Honest

Berdasarkan artikel Honest kartu kredit review ini, saya ingin menyampaikan saran yang bisa dipertimbangkan bila dianggap penting, yakni:

1. Jika menjadi unik, uniklah sekalian! Jangan tanggung menjadi berbeda. Secara fisik kartu, cara pengajuan, dan bentuk transaksi (tidak bisa tarik tunai), Honest sudah unik dan berbeda. Sayangnya, kenapa tidak meluaskan peluang bagi pekerja informal untuk mendapatkannya?

FYI, berdasarkan data BPS (Biro Pusat Statistik), pada Februari 2024, pekerja sektor informal itu jauh lebih banyak dari pekerja formal; terdapat 84,13 juta orang pekerja informal, sedangkan pekerja formal berjumlah 58,05 juta orang (40,83% dari total penduduk yang bekerja). Bukankah pekerja sektor informal merupakan market yang besar?

 2. Pekerja sektor informal bisa lebih tinggi gajinya dari karyawan sektor formal. Ya, pekerja seperti saya masih lebih besar pendapatannya ketimbang mereka yang bekerja formal di kantoran pemerintah dan swasta. Gabungan pendapatan yang saya terima per bulan, setara gaji manager secara umum, yakni di atas 10 juta dan di bawah 35 juta rupiah. Apakah tidak worth it untuk sekadar mendapatkan limit kredit 3-5 juta saja?

3. Bukti transfer pendapatan, dan atau kuitansi pembayaran, yang dilengkapi dengan surat keterangan resmi perusahaan atau individu yang mempekerjakan seorang pekerja informal, dan atau bukti valid pendukung lainnya, mungkin saja bisa dipertimbangkan sebagai bagian dari bukti sumber penghasilan, setara slip gaji.

Akhir Kata

Honest kartu kredit review ini sekali lagi berdasarkan pengalaman, sekaligus opini pribadi. Individu lain barangkali memiliki pengalaman berbeda.

Kesimpulannya, Honest bukanlah penyedia layanan fintech ilegal, yang ciri khasnya sangat gampang meloloskan sebuah pengajuan kredit atau pinjaman, dengan hanya bermodalkan KTP saja. Proses identifikasi dan validasi machine learning, serta penilaian final analis kredit Honest, terbukti bukan kaleng-kaleng. Prosedur baku yang ketat diterapkan oleh PT Honest Financial Technologies, penerbit Kartu Honest.

Namun, jumlah dan potensi para pekerja informal yang sangat besar, sebaiknya dipertimbangkan untuk digarap. Tentu, dengan pola verifikasi dan kemudahan yang juga tidak merugikan Honest sendiri. Barulah itu menjadi kartu kredit yang sungguh unik dan berbeda! Bukankah yang berbeda itu biasanya sangat menggoda…?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Apa yang Anda pikirkan?

Newbie

Written by Calvyn SK

linkaja vs dana

LinkAja vs DANA: Pengalaman Upgrade Akun Basic Jadi Premium

vida

Berkenalan dengan VIDA